Antara kebimbangan


Entah apa yang ku rasa, bimbang menghantui
Dan masa lalu pun terlintas kembali.
Entah apa yang ku rasa, dia yang menemaniku,
seakan tak kurasa hadirnya.

Dia yang salalu mencoba memberiku yang terbaik,
tetapi dengan mudah terhempas masa lalu.
Apa yang harus aku lakukan?,kenapa semua ini terjadi?,
kenapa harus dia?,entah apa yang harus aku lakukan?,

haruskah aku tinggalkannya?,dan kembali padanya?.
Tapi aku masih bimbang,aku takut.Aku takut dengan jalan yang ku ambil.
Aku takut merindukan nya.
Lantas rasa apa yang aku miliki saat ini? entahlah aku pun tidak mengerti…

Disini ada rembulan sedang menangis, kemuning jatuh menimpa pasir putih.
Sedih kusambut malam, sepedih kini nanti meloloskan diri dari kepungan sepi.
Terjerat pada cengkraman dusta, menderita lukaku tiada tertahankan lagi.
Tuhan, aku ingin di bantuanmu, membatuku mesti sebentar dari berat jalanku ini.

Angin sepoi ringan mengelupaskan kedukaan rembulan di tepian pantai masih menangis.
Pada ombak yang berkejaran, pada nyiur melambai pelan, rembulan tersedu
di ujung malam.
Bertanya pada serpihan karang, tiada cukupkah kata ampunan dariku?.
Sementara rembulan melenggok gemulai,

meninggalkan sejuta pesona nestapa sebab cinta tertusuk duri.
Kasih sayang terbelah berserakan. kini berhamburan tiada tertahankan
Dear Diary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar atau share postingan berikut :)

Komentar