![]() |
Ketika saya
sedang mencari inspirasi untuk menulis artikel pekan ini, seorang pembaca blog
Tulis Lagu bertanya “Apa bar dalam lagu?”. Pertanyaan tersebut bagus, karena
penting bagi seorang penulis lagu memahami struktur lagu sama seperti seorang
penulis memahami struktur bahasa. Struktur sebuah lagu terdiri dari 3 unsur
utama: melodi, harmoni, dan ritme. Artikel pekan ini akan membahas tentang
struktur ritme sebuah lagu.
Ritme dalam
musik sama seperti pemenggalan kata dalam bahasa kita sehari-hari. Dalam
bahasa, kita menggunakan koma, titik, kalimat, dan paragraf untuk menyampaikan
ide, dan penggunaan unsur-unsur ini yang semakin efektif semakin membuat ide
tersebut mudah diterima. Dengan analogi yang sama, sebuah lagu menggunakan
frase dan bait untuk memenggal lirik, dan menggunakan struktur ritme untuk
memenggal musik. Struktur ritme terdiri dari empat elemen sebagai berikut
(beserta penjelasannya):
1. Beat. Beat atau
Irama adalah ketukan, seperti 1-2-3-4, yang biasa kita hitung ketika memainkan
atau mendengar sebuah lagu. Beat membagi sebuah frasa menjadi bagian-bagian
yang seragam, dimana satu beat nantinya bisa dibagi lagi menjadi bagian yang
lebih kecil bila dibutuhkan.
Contoh: dalam
birama 4/4, satu beat sama dengan satu ketukan, sehingga satu bar birama berisi
4 beat.
2. Bar. Bar
adalah frase musik dalam lagu, yang terdiri dari beberapa beat. Satu bar pada
lagu komersial umumnya memiliki 4 beat, sehingga terdiri dari 4 ketukan.
Bagian-bagian lagu seperti Verse dan Chorus, biasanya diukur
menggunakan bar: Verse umumnya selama 8 hingga 16 bar, dan begitu juga dengan
Chorus.
Contoh: dalam
birama 4/4, satu bar sama dengan 4 beat atau ketukan. Frase 16 bar berarti memiliki
64 beat.
3. Time
Signature. Time signature atau tanda waktu menandakan berapa banyak
beat dan selama apa beat tersebut dalam satu bar.
Contoh: Time
signature lagu komersial umumnya 4/4, yang berarti ada 4 beat dalam satu bar,
masing-masing selama satu kali not 1/4. Time signature lain yang umum digunakan
(terutama untuk lagu rock) adalah 6/8, yang berarti ada 6 beat dalam satu bar,
masing-masing selama satu not 1/8. Time signature lain, meski tidak dipakai
sesering kedua sebelumnya, digunakan untuk jazz swing, yaitu 3/4.
4. Tempo.
Tempo menandakan seberapa cepat lagu dimainkan. Istilah modern untuk tempo
adalah BPM atau Beats per Minute, yaitu berapa banyak ketukan yang terjadi
dalam waktu 60 detik. Dalam pengetahuan musik klasik, tempo ditandai dengan
istilah-istilah bahasa Italia seperti Adagio, Allegretto, dan Presto, yang
masing-masing memiliki kecepatan tertentu. Namun, untuk produksi musik modern
menggunakan piranti lunak, lebih mudah menentukan kecepatan lagu menggunakan
BPM.
Contoh: Lagu
bertempo Allegretto sama dengan 100 BPM. Artinya, dalam 60 detik, terjadi not
1/4 sebanyak 100 kali, untuk birama 4/4.
Struktur
ritme sama pentingnya untuk menentukan suasana dan mood dari lagu seperti
melodi dan harmoni. Gabungan melodi harmoni yang minor, dengan ritme yang
lambat, memberikan kesan sedih dan kontemplatif, sedangkan dengan ritme yang
cepat, memberikan kesan gelap dan berbahaya (seperti dalam musik heavy metal).
Sudahkah kamu
memanfaatkan kontribusi ritme yang tepat untuk lagu-lagu kamu? Coba mainkan
lagu ciptaan kamu menggunakan tempo yang berbeda, atau time signature yang
berbeda, dan rasakan perbedaannya? Apakah lebih tepat, atau lebih tidak tepat?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar atau share postingan berikut :)